Kami tulis, Kita baca

Minggu, 18 Oktober 2015

KOTA MELAYU DELI


Di bawah naungan terik mentari
Di lika liku jalanan berabu kota ini
Di bawah hamparan lampu merah tak dihiraukan
Di peraduan kaki lima pengasong minim pengetahuan
Nada nada teraransir indah disini
Meski tanpa kajian ilmu hakiki
Teriakan pahlawan berangkot jadi harmoni
Rengekan klakson klakson butut adalah melodi
Batukan mesin karya negeri seberang bagai irama
Cacian, makian, canda, tawa, tangisan, bahkan sumpah serapah juga desiran debu mewarnai huru hara kota ini
Menyatu membentuk homolog semberono
Tangga nada kehidupan di kota ini
Kota para khalifah melayu deli

Share:

0 comments:

Posting Komentar